Sabtu, 20 Februari 2010

Chapter 7 - Bisnis Boy

Akhir-akhir ini Hadi bingung nyari duit sebab Ortunya lagi ada bisnis di luar kota terus duit yang dikasih ortunya uda semakin menipis.

Sore itu Hadi maen ke rumah Ricko. Hadi ngerasa ada yang aneh ama kamar Ricko sebab kerasa lebih sempit. Hadipun memutuskan untuk bertanya pada Ricko apa yang sebenarnya terjadi.

“Ko, kamarmu kok tambah sempit?”

“Kamu gimana sih Had, masa Komputer segede ini kamu nggak ngeliat!?” jawab Ricko sambil nunjuk komputer barunya.

Sepintas Hadi memperhatikan computer Ricko dan dia ngeliat ada CDRW (CD re-writer) di komputer dan Hadi langsung riang gembira berlompatan kesana kemari kayak pocong kegirangan.

Rickopun penasaran dan ingin mengutarakan isi hatinya yang penuh penasaran ke Hadi, “Had, napa kamu kok senyum-senyum dan berlompatan?”

Sambil duduk di kasur Hadi ngomong, “Ko, gimana kalo kita bisnis ngopy lagu? kamu mau nggak?”

“Gimana caranya?”

“Masa kamu nggak tau Ko?” tanya Hadi

“Sory Had, Aku gaptek.”

“Ya uda deh Ko, Aku pulang dulu coz uda malem nie, Aku nggak enak ma orang rumah kalo pulangku kurang malem.” ujar Hadi.

“Yeee, gimana sih, tak pikir mau ngejelasin, malah ditinggal pulang.”

Hadipun pergi lama takkan kembali dan Ricko terlihat sedih.

Keesokan paginya pas di kelas, Hadi dan Ricko ngebuat selebaran yang bertemakan promosi bisnis mereka berdua dan ternyata anak-anak skul pada ngrespons positif usaha mereka.

Hadi and Ricko langsung bagi-bagi tugas, Ricko bagian promo dan pemasaran, dia punya cara yang unik dan sinting buat promosi.

Masa dia ngumumin lewat microphone yang ada di ruang guru, terus dia ngomong

Mohon maaf pada bapak / ibu guru yang sedang mengajar baik bapak dan ibu guru yang setia menemani saya di ruang guru. Assalamualaikum Wr.Wb

Perhatian-perhatian buat kamu kamu kamu yang suka ngopy lagu baik dalam format cd atau mp3 sekarang bisa kalian pesan ke saya atau Hadi. Dan jangan lupa catet no hpku ni nomornya 031710128 sekian sekian sekian dan terima kasih.

Anak-anak satu skul jelas pada sebel semua, masa ngasih nomor Hp kayak di kuis-kuis aja.

Ternyata jurus Ricko benar-benar ampuh, banyak yang mau pesen. Baru seminggu, usaha mereka uda laris manis kayak kencing manis. Eh nggak ada hubungannya ya. hehehe

Anak yang paling sering mesen lagu adalah model sekolah kita yang nggak lain adalah Lintang dan untuk Lintang berhak memperoleh barang pesenannya dan tanda tangan dari Hadi and Ricko.

Pas istirahat pertama, Lintang nyamperin Hadi coz dia mau pesen lagu buat dia dan cewek-cewek yang kost di rumahnya.

“Had, Aku mau pesen lagu”

“Mau format cd ato mp3?” tanya Hadi sambil ngupil seraya manggut-manggut.

“CD aja Had, ni daftar lagunya!?” jawab Lintang sambil menyodorkan kertas dan garuk-garuk pantat.

Kemudian Lintang langsung ninggalin Hadi dan ngelanjutin profesinya sebagai seorang model yaitu foto-foto dengan narsisnya make Hp anak-anak di tiap sudut skull. hihihi

Meskipun bisnis Hadi dan Ricko berjalan dengan baik dan benar tanpa adanya hambatan tapi pada akhirnya Hadi bingung coz dia takut kena tangkep polisi dikarenakan melanggar kekayaan intelektual serta pelanggaran hak cipta.

Kemaren malem aja, Hadi ama Ricko hampir ketangkep Polisi dikarenakan ketauan bawa CD kosong dalam jumlah yang cukup banyak.

Pak Polisi sempet ngira mereka bedua adalah pembajak, untung Ricko pandai berkelit dan akhirnya mereka berdua lulus dari investigasi pak polisi.

Awalnya sih pak polisi nggak pecaya tapi berhubung beliau melihat Hadi dan Ricko yang rada mirip si kembar Marcel dan Mischa Candrawinata akhirnya beliau ngelepasin mereka.

Hal itulah yang ngebuat Hadi bingung untuk ngelanjutin usahanya ato nggak. Akhirnya Hadi berunding ma Ricko.

“Ko bisnis kita dilanjutin nggak?“

“Emang kenapa Had?“

“Kamu masih inget kana ma kejadian kemaren malem ?”

“Tentu inget donk, semalem kita kan hampir ketangkep Polisi?“

“Nah hal itulah yang bikin Aku pengen berhenti dari bisnis kita.”

“Iya Had, akhir-akhir ini juga PKL yang ada di genteng kali sering diobrak ama polisi gara-gara jual cd bajakan.”

Setelah berunding cukup lama sekitar 10 menit akhirnya mereka ngadain konfernsi pers buat ngumumin bahwa mereka berhenti dari bisnisnya dan anak-anak satu skull jelas pada kecewa sebab pada siapa lagi mereka harus mesen lagu pada 2 cowok yang cakep and kece ini. hehehe

Chapter 5 - Audisi Teater Komedi Deteksi

Deteksi selalu punya gawe buat kawula muda Surabaya khususnya buat anak-anak SMA dan SMP mulai DBL (Deteksi Basketball League), Jurnalistik, Mading, Teater Komedi, dll.

Tahun ini adalah tahun terakhir buat event yang namanya Deteksi Party jadi kru deteksi mo bikin Deteksi Party separty-partynya. Banyak artis dan bnad dari Ibukota yang diundang untuk meriahin acaranya si Det.

Deteksi juga ngasih kesempatan buat anak-anak SMA Se-Jatim buat manggung bareng Aming dan Nadine Chandrawinata Puteri Indonesia 2005 kalo mereka bisa menangin Audisi Terater Komedi Deteksi.

Tau deteksi punya gawe, Hadi ngajakin temen-temen sekelas buat ikutan Audisi Teater Komedi dan anak-anak yang mau ikutan adalah Ricko, Semox, Teyenk, Togel, Bajury, Dendy, Pras, dan Lintang.

Seusai pulang skull mereka semua pada ngumpul buat nentuin apa yang bakal mereka tampilin buat Audisi Teater Komedi.

Mereka semua sepakat kalo dramanya nggak usa pake naskah dan mereka lebih seneng secara spontanitas dan ngikutin jalan cerita. Dasar anak-anak, setelah judul dan jalan cerita ketemu, eh mereka langsung pulang dan besoknya malah nggak pernah latihan dengan alasan yang bervariatif mulai belajar, tidur, makan, olahraga dan hidup sehat. Lha hubunganya apa ? ckckckck.

Hadi dkk ngangkat cerita mengenai DBC (Deteksi Badminton Championship). Hari audisi telah dimulai, Hadi dkk berangkat ke mabes deteksi dengan modal wajah tampan non rupawan.

Pas mereka uda nyampe mabes si Det, mereka kaget banget ngeliat peserta laen yang bawa peralatan lengkap mulai dari kostum ampe ada yang bawa kasur, guling, selimut, TV 60 inci. Denger-denger mereka itu adalah pengungsi daripada korban bencana. hehehe

Tapi anak-anak dari SMA 9 tetep aja pede meskipun mereka benernya nggak pede karena cuma modal naek mobil dari skull ke mabes deteksi. Tapi mereka tetep pede kalo mereka nggak bakal bisa menang.

Orang yang paling pede adalah Ricko dan dengan pedenya dia berkata, “Aku yakin kita nggak bakal bisa menang dengan bermodalkan wajah yang tampan.”

“Eh ko, jangan bilang gitu donk,” timpal Teyenk.

“Kamu grogi ya?” tanya Ricko

Pas anak-anak lagi asyik ngerumpi di ruang tunggu tiba- tiba duaaakkkk terdengar suara pot bunga terjatuh dari tempatnya.

Hadi yang berada deket situ kontan kaget, “Woi siapa yang jatuhin pot?”

Anak-anak yang ngeliat Hadi jelas pada ketawalah sebab yang deket pot kan cuma Hadi seorang, Dendy langsung ngasih tau, ”Had, potnya jatuh gara-gara kamu senggol pas kamu mau bediri.”

“Yang deket situ kan cuma kamu.” timpal Lintang

Hadipun hanya bisa tersipu malu mendengar penjelasan teman-temannya.

Setelah itu giliran mereka dipanggil untuk daftar ulang dan mengikuti audisi, di ruang daftar ulang Ricko malah bikin ulah dengan kejahilannya pada property milik deteksi, bahkan dia sempet ngerusak salah satu property yang ada di situ.

Setelah daftar ulang, mereka dianterin panitia menuju ruang audisi. Sebelum memasuki ruang audisi, mereka sempet difoto buat kenang-kenangan.

Pas difoto, Bajury sempet jatuhin backdrop tapi untungnya masih bisa diselametin anak-anak.

Memasuki ruang audisi anak-anak pada nervous, apalagi Togel yang tampil duluan buat buka acara.

Suasana ruang audisi buat anak-anak cukup menegangkan coz kalo anak-anak nggak bisa tampil semaksimal mungkin bakal malu-maluin. Mau?

“Eh gimana nih? Badanku kok jadi lemah letih lesu gini?!” ujar Togel sambil meniup kedua tangannya karena grogi.

“Kamu kebelet ta? Jangan-jangan kamu nervous?!” ujar Hadi sambil pemanasan.

“Udah nyante aja lagi, lagian jurinya baek-baek kok,“ tambah Dendy sambil joging.

Akhirnya anak-anak bisa tampil semaksimal mungkin dan bisa mengocok perut para juri dan audience, apalagi penampilan Dendy, semox, Bajury dan Teyenk sebagai cheer liar juga bisa bikin ketawa.

Setelah audisi, anak-anak keliatan sumringah coz mereka bisa tampil maksimal dan anak-anak sempet diwawancarai.

Keesokan harinya anak-anak masuk koran deteksi dan berita mereka menyebar ke seluruh penjuru dunia tapi sayang mereka ga bisa tampil di babak selanjutnya.

Meskipun mereka ga lolos audisi, mereka tetep bangga sebab punya pengalaman menarik yang ga semua orang punya kecuali anak-anak teater. Bahkan mereka sempet ditawarin ngisi acara tetap di salah satu stasiun TV swasta dalam acara extravaganza tapi mereka menolak sebab mereka pengen konsen ke skull dan akhirnya pihak stasiun tv menggandeng Aming, Tora Sudiro dkk untuk acara baru mereka yang bernama Extravaganza. hehehehe