Kamis, 20 Oktober 2011

19 Oktober + 1

Penulis (kiri) bersama Ricko ketika masih SMA

Alhamdulillah ya kemaren penulis berulang tahun yang ke-23, sesuatu banget rasanya. Menjadi Alhamdulillah dan Sesuatu karena penulis terkontaminasi oleh Syahrini. Hhahaha. Bukan dink, bukan itu, penulis hanya bisa bersyukur karena di usia ke-23 ini penulis masih diberikan kesempatan untuk menjadi lebih baik dan tentunya kondisi yang sehat oleh Allah SWT.

Sekarang emang uda ga tanggal 19 Oktober :( tapi gapapa lah penulis masih sempet menulis beberapa patah paragraf untuk edisi ulang tahun penulis. Kemaren penulis uda bersiap ke Indikasi Corner di Radar Jogja, tak laen adalah untuk numpang ngenet sambil download film. Tapi kenyataan berkata lain, penulis malah melakukan aksi sosial dengan membantu temen-temen indikasi untuk membersihkan ruang kerja mereka. Gapapa lah itung-itung beramal di hari ulang tahun. Hhaha

Akhirnya rencana penulis untuk download film sambil mencari kerja via internet harus dipending karena ga mungkin juga penulis asik internetan dikala ada orang bergotong-royong. Alhamdulillah lagi ketika listrik kantor Radar Jogja mulai padam akibat hujan, semakin sukseslah penulis ga bisa ngenet. Hahaha

Hari ini penulis uda berusia 23th+1hari dan pada hari ini juga merupakan hari yang menarik buat penulis karena penulis bisa nulis tulisan ini. Hahaha. Hari ini kekasih tercinta dari sahabat penulis sedang mengalami usia yang ke-23 layaknya penulis, tepat sehari setelah penulis lahir eh pacar sahabat penulis ikutan lahir dan untungnya kita ga jadi anak yang ditukar karena kita beda jenis kelamin. Hahaha
Hari ini penulis bisa sedikit lega karena beberapa film yang penulis download telah menunjukkan kebolehannya dengan status complete di dalam Internet Download Manager (apaan sih, random banget nih penulis). Hahaha. Bukan sekedar itu, penulis juga mendapatkan film yang penulis cari-cari sejak dari dulu yakni Alangkah Lucunya Negeri Ini dan Gangs Of New York. Benernya penulis bisa aja sih tinggal ke rental CD buat nyewa film, tapi penulis ga mau karena itu tidak diperlukan pengorbanan. Kalo download kan ada seni nya, yakni seni menunggu dan bersabar menunggu download-an yang kadang lambat dan kadang kudu di pause karena beberapa alasan seperti uda bosen ngenet. Hhahaha

By The Way selamat ultah yang ke-23 ya Sonia Ranggita selaku kekasih dari sahabat terkasih saya Ricko Wahyu Wijanarko tidak lupa saya ucapkan selamat ultah untuk penulis yang uda memasuki 23 tahun plus 1 hari per hari ini. Moga kalian semua selalu mendapat kesuksesan dan kesehatan. Amin

Senin, 17 Oktober 2011

Kapan Kerja?

Beberapa minggu terakhir ini sekitar dua mingguan lebih dikit, penulis menghadapi permasalahan yang cukup serius sebagai seorang sarjana yakni mencari pekerjaan. Hhihi. Sebenarnya bukanlah perkara yang sulit untuk memperoleh kerja, menjadi sebuah kesulitan ketika kita sulit mencari pekerjaan yang sesuai dengan hati nurani kita. Wkekeke
Pada akhirnya penulis mengisi hari-hari penulis hanya dengan menonton FTV di salahs satu stasiun televisi swasta pada pukul 10.00 dan 12.30 WIB setelah itu penulis ngacir ke tempat yang mengandung aroma wi-fi agar penulis bisa ngirim-ngirim email ke beberapa perusahaan yang menurut penulis sangat sesuai buat penulis. Benernya banyak yang ga sesuai sih cuma daripada nganggur terus-terusan yauda deh cari kerja apa aja yang penting halal dan gajinya lumayan.
Seminggu setelah pengiriman email ke beberapa perusahaan, ternyata masih belum ada balasa email, sms atau telpon dari perusahaan-perusahaan tersebut. Tapi penulis mencoba untuk stay cool dan berpikir positif bahwa belum saatnya penulis dapet panggilan kerja. Yah, moga aja sekali dapet panggilan langsung kerja dan dapet gaji yang aduhay. Amin
Penulis telah berjanji pada diri sendiri dan orang tua penulis bahwa masa pengangguran penulis akan berakhir pada bulan november dan tidak ada masa tenggang. Menjadi pertanyaan serius ketika kalo uda bulan november masih nganggur terus gimana? Iya juga sih, gimana ya? Hhaha
Pokoknya positif thinking aja dah, Insya Allah bakal kerja secepatnya. Amin

Waria itu,,,

Miss Waria menjadi agenda rutin waria di Indonesia
Bicara tentang waria pasti ga bakal ada habisnya deh. Mereka itu jadi kaum yang selalu terpinggirkan dalam masyarakat, terpinggirkan atau dipinggirkan sebenarnya sama aja. Waria selalu terpinggirkan karena mereka dianggap sebagai sesuatu yang 'berbeda' dalam masyarakat. Selain itu banyaknya waria yang 'turun ke jalan' juga menjadi bahan tambahan bagi masyarakat untuk terus meminggirkan mereka. Ada lagi nih, yakni faktor budaya dan agama juga kuat pengaruhnya dalam peminggiran kaum waria. Cukup malang juga nasib para waria yang selalu hidup terpinggirkan ini. Meski dipinggirkan toh waria masih terus bisa eksis, mereka seakan cuek ama stigma yang selama ini dilekatkan pada mereka. Usaha mereka untuk tetap survive sudah selayaknya kita beri apresiasi, mereka bisa hidup dalam dunia yang masih belum bisa menerima keberadaan mereka dan mereka juga selalu mendapat tekanan dari lingkungan mereka seperti tidak dianggap manusia normal, tidak diterima dalam bekerja, dan lainnya.

Sebenarnya dimana sih letak kesalahan waria itu? Apakah hanya karena mereka menjadi PSK terus kita harus memukul rata semua waria itu PSK dan bersalah? Apakah karena faktor budaya dan agama kita tidak mendukung keberadaan waria sehingga kita menelan mentah-mentah ajaran budaya dan agama kita untuk menolak waria? Tentunya masih banyak pertanyaan lain yang selalu muncul dalam benak penulis.

Waria sejatinya tidak pernah melakukan tindak kriminal yang merugikan orang lain, mereka bekerja pada sektor 'jalanan' juga tak terlepas dari diskriminasi yang telah dilakukan oleh masyarakat. Menjadi waria tentunya bukan keinginan atau pilihan mereka, semua itu bersifat alami demikian yang diungkapkan oleh salah satu teman penulis yang juga seorang waria.

Banyak pelajaran dan pandangan baru penulis terhadap waria, mungkin penulis tidak sepenuhnya mendukung atau menolak keberadaan mereka. Penulis hanya memikirkan bagaiamana agar para waria dan masyarakat ini bisa hidup berdampingan satu sama lain meski hal ini lebih bersifat uthopis!

Waria tetap memiliki dunianya sendiri meski mereka juga bagian daripada masyarakat yang terdiri atas dua jenis kelamin yakni pria dan wanita toh waria tidak akan pernah muda untuk menjadi bagian yang diakui oleh masyarakat.