Gedung Nusantara I DPR
Beberapa hari ini kita mulai dibikin ‘bete’ lagi ama wakil rakyat, yang bikin ‘bete’ tuh mereka meminta fasilitas yang memadai untuk menunjang kinerja mereka. Waduh, pak/bu wakil rakyat, banyak sekolah gedungnya mau ambruk tuh di indonesia, mereka juga butuh fasilitas yang memadai buat belajar.
Alasan itu diungkapin ama para wakil rakyat dikarenakan adanya kemiringan gedung nusantara I yang mencapi 7-8 derajat. Dan perlu direnovasi, yang memakan biaya kurang lebih Rp. 1,8 Triuliun. Wuaaaaa tapi gapapa deh sebab masih ga sebanding ama bail out century.
Usut punya kentut eh ternya PU tidak menyatakan adanya kemiringan di Gedung DPR itu, dan perwakilan aggota DPR pun juga mengatakan gedung DPR uda ga miring lagi, tapi tetep butuh duit cepat Rp. 1,8 Triliun. Miring atau nggak yang penting duitnya Triliun ya pak? hhehe
Katanya sih perenovasian gedung itu untuk menunjang kinerja mereka para wakil rakyat agar kinerja mereka lebih top markotop dan maknyus meski duit yang dikeluarin itu cuma bikin geleng-geleng. Hebatnya lagi nih, beberapa hari lalu Ketua DPR juga bilang kalo uang Rp. 1,8 Triliun itu nggak ada apa-apanya jika digunakan untuk meningkatkan kinerja wakil rakyat. wahwah apakah peningkatan kinerja para wakil rakyat itu harus dengan cara seperti itu? sedangkan rakyat yang kalian wakilin masih banyak yang kesusahan, entah susah tidur, susah buang air besar, dan susah yang lainnya.
Kalo mau meningkatkan kualitas kinerja Anggota DPR itu ya mbok ibadahnya ditambahin, ingat mati pak/bu, ingat rakyat yang sengsara kalo kebijakan kalian ‘jahat’, jangan mikir untung kalo uda jadi wakil rakyat, jangan pikir balik modal, pokoknya banyak deh saran buat anda semua biar jauh dari segala tindak tanduk yang merugikan rakyat macam korupsi, kebijakan yang tidak tepat, berantem sesama wakil rakyat, dan hal-hal konyol yang kalian suguhin ke kita yang kadang bikin kita gemes dan ketawa.
Kalo uda kayak gini, yang miring itu benernya gedungnya atau orangnya? Jelas-jelas PU bilang gedungnya nggak miring dan kalian juga meng iya kan. Dana 1,8 Triliun itu nggak sedikit lho, orang miskin aja nggak bisa ngabisin itu duit sampai akhir hayatnya pak. hhehe
Pikir-pikir lagi dan yang realistis donk pak, pihak oposisi ya diem aja nih. Jangan sampe ada yang mempolitisasi hal ini dengan menjadi fraksi yang menolak pembangunan gedung terus dijadiin iklan politik. Fyuh, capeekk deeehhh
Rapat aja jarang yang dateng pak, jangan-jangan kalian juga jarang kerja? Terus buat apa gedung dibangun dan ngabisin banyak duit kalo nggak ada penghuninya? Meski dibilang over kapasitas hingga kualitas gedungpun semakin ‘membahayakan’, kok bisa lho? Dulu gimana toh ngebangunnya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar