Rabu, 30 Juni 2010

Mahasiswa Sekarang...


 Aksi Mahasiswa

Sejarah Mahasiswa Indonesia di era 60-an, 70-an hingga 1998, sangat dikenal sebagai sosok agen pembaharu dalam perkembangan bangsa. Mahasiswa sangat kritis dan peka terhadap segala kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kita bisa melihat tahun 60-an dimana Mahasiswa melakukan aksi TRITURA (tiga tuntutan rakyat), pada tahun 1974 kita juga mengenal peristiwa "MALARI" (malapetaka 15 Januari), dan terakhir pada tahun 1998 dimana Mahasiswa berhasil "menaklukan" orang paling berpenguasa di Indonesia selama 32 tahun, meski dibalik peristiwa ini juga banyak kepentingan yang masuk.
Dari berbagai peristiwa bersejarah itu seakan merepresentasikan bahwa Mahasiswa mengerti dan peduli terhadap problematika yang menyelimuti negeri ini, dari sana juga kita bisa melihat betapa hebatnya mahasiswa bisa menjalin kekuatan massa yang cukup besar dalam merobohkan dominasi penguasa tunggal negeri ini meski upaya perobohan rezim itu baru terealisasi pada 1998.

Berbicara mengenai sejarah mahasiswa Indonesia tentunya akan sangat panjang dan penuh perjuangan. Namun berbicara mengenai mahasiswa Indonesia sekarang, seakan tidak pernah jauh dari kehidupan malam, shopping, mall, travelling, drugs, free sex, alcohol, dan sebagainya, meski juga banyak prestasi internasional yang diraih mahasiswa indonesia.

Yah, kita tidak bisa menyalahkan atau mempermasalahkan mahasiswa yang demikian, karena mereka seperti itu karena sistem yang tercipta, yakni bea masuk perguruan tinggi yang mahalnya bukan main baik swasta maupun negeri, apalagi jika kita menengok UGM, UI dan ITB, mahalnya bukan main.

Mungkin karena kebanyakan berisikan orang-orang yang mapan secara ekonomi (mengingat masuk kuliah bisa lewat jalur swadaya/kemitraan/kasaranya jalur duit. Baca juga tulisan penulis mengenai "sekilas tentang hedonisme") atau orang-orang yang kuliah untuk memperoleh pekerjaan yang layak dengan gaji tinggi, sehingga mereka apatis aja deh dengan segala permasalahan di negeri ini. Ndak perlu repot-repot mikirin politik, pemerintahan, permaslahan bangsa dan lain sebagainya, sekarang yang dipikirin gimana caranya biar bisa kuliah dengan IP yang bagus terus dapat kerja, kuliah sambil kerja, atau kuliah sambil bersenang-senang. Dimana dari aktivitas itu, tentunya secara tidak langsung menjauhkan mereka dari masyrakat, maka jangan heran jika mahasiswa sudah tidak lagi menjadi penyambung lidah rakyat alias tidak lagi menjadi agen perubahan layaknya mahasiswa angkatan 60-an hingga 1998. Mahasiswa bukan lagi sosok kritis yang peka terhadap segala perubahan yang ada di sekitarnya, padahal harapan masyarakat terhadap mahasiswa juga cukup besar karena masyarakat beranggapan bahwa mahasiswa adalah sosok intelektual yang bisa menyalurkan aspirasi rakyat.

Namun tampilan mahasiswa sekarang seakan meragukan masyarakat untuk “meminta” pertolongan mahasiswa, mengingat sekarang mahasiswa lebih suka menampilkan sosok eksklusif yang tidak bisa merasakan derita rakyat dan memhami problematika bangsa. Mereka hanya bisa ngemall, dugem, ngedrugs, free sex, autis dengan dunianya, dan lain sebagainya. Mungkin orang-orang desa saja yang masih berpikiran bahwa mahasiswa itu orang pinter dan bisa banyak bantu masyarakat (ini dampak dari program KKN). Hehehe

Sekarang semakin sedikit mahasiswa yang aktif dalam kegiatan organisasi, baik organisasi ektra kampus (HMI,GMNI,PMII,KAMMI,dll) maupun himpunan mahasiswa jurusan hingga BEM. Yah, mereka lebih senang menghabiskan waktu dengan bersenang-senang, sukur-sukur ada yang bekerja atau belajar.

Penulis secara pribadi juga mengakui bahwa mahasiswa sekarang lebih menampilkan sosok “arogan” secara intelektual dan sosok yang “apatis” dengan segala perubahan yang ada di masyarakat. Mereka lebih menampilkan eksklusivitas dengan hanya berkumpul sesama mahasiswa tanpa ada dialektika atau obrolan yang bermanfaat, hanya bersenang-senang dan ngegosip sana-sini. Sedangkan yang arogan secara intelektual lebih banyak mengahabiskan waktu dengan belajar tanpa peduli ada apa dengan temannya atau masyarakat, yang penting kuliah dapet IP Cumlaude dan bisa bicara hanya berdasar teori tanpa implementasi.
Mahasiswa oh mahasiswa...

Senin, 28 Juni 2010

Long Distance Relationshit (LDRt)

 Korban LDRt

Karena ada request dan cerita dari beberapa kerabat mengenai hubungan dengan sang pacar terutama yang jarak jauh, akhirnya nulis lagi deh tentang pacaran tapi kali ini mengupas nggak tuntas hubungan jarak jauh. Hhehe
Mungkin beberapa dari kita ada yang pernah, sedang bahkan akan menjalani  hubungan/pacaran jarak jauh atau bahasa gaulnya LDR alias Long Distance Relationship. Beberapa penelitian baik di luar maupun dalam negeri menyatakan bahwa hampir 90% pasangan yang menjalani LDR ini berakhir dengan “tragedi” (lebay banget nih) alias putus cinta dan kalopun berjalan, sangat sulit dan banyak godaaan menggoda. Atas dasar penelitian itu pula maka penulis mengganti Long Distance Relationship menjadi Long Distance Relationshit (LDRt bukan KDRt). Hhhehe
Memang tak mudah menjalani hubungan yang sifatnya jarak jauh, harus diciptakan ikatan batin maupun ikatan simpul yang kuat. Hhehe
Karena penulis mempunyai pengalaman pahit dalam LDRt dan punya banyak cerita dari kegagalan beberapa teman dengan sang kekasih dan sedikit cerita keberhasilan seorang teman dalam membangun hubungan jarak jauhnya. Dijamin deh, kalo cowonya jelek  apalagi miskin and nggak sekece penulis, doi nggak bakaln selingkuh alias kecil kemungkinan. Hhaha
Jadi jangan bilang cowo atau cewe yang nggak tahan godaan, keduanya sama saja lah, Cuma harus diakui jumlah cewe yang jauh lebih banyak dari cowo (1 banding 4) membuat kans cowo untuk selingkuh jauh lebih besar. hhehe
Penulis juga bingung enaknya mau berbagi lewat kegagalan atau keberhasilan dalam Long Distance Relationshit ini. Karena cerita keberhasilan sangat sedikit dan kegagalan sangat banyak. Kalo berbagi keberhasilan kayaknya bukan keahlian penulis, tapi kalo berbagi kegagalan bisalah dibilang ahli. Jadi marilah kita juga belajar dari kegagalan orang lain, ntar kalo mau berhasil ya pikir sendiri. Wkekek
LDRt seakan menjadi momok serius bagi kita yang belum pernah berjauhan dengan sang pacar, mungkin bagi yang pernah aja masih berfikir ribuan kali (keburu tua bos!!!) buat mengulang tragedi sejuta umat ini. Memang pada LDRt itu diperlukan sebuah kekuatan mental dan kepercayaan diri yang cukup tinggi terutama rasa saling percaya satu sama lain, yang nggak kalah pentingnya adalah kejujuran. Jadi kita tidak hanya bisa menggantungkan pada intensnya komunikasi dan pertemuan dengan sang kekasih (penulis pernah ngalamin ini tapi ya berakhir dengan tragedi. Aw aw aw curhat nih ye...  --..--)
Kekuatan mental disini adalah keduanya harus mempunyai kekuatan mental dari godaan cowo/cewe yang terkutuk.  Kebanyakan gagalnya LDRt ini adalah banyaknya bisikan setan dan godaan dari cowo/cewe yang terkutuk. Hhehe
Kepercayaan diri dan rasa saling percaya, wah ini juga sangat penting  selain Percaya kepada Tuhan YME karena dengan adanya kepercayaan terhadap diri sendiri dan saling percaya terutama percaya akan berjalan dengan indah maka kita bisa. Bisa apa? Bisa-bisa aja deh. Hhehe. Yah pokoknya yakin dan percaya aja bahwa kita dan si dia tidak mudah tergoda oleh banyaknya godaan baik yang sengaja (mencari pelampiasan) maupun yang nggak disengaja (ketemu the other someone who making us better and feel like asoy..hhehe)
Kejujuran, kalo kita bisa jujur dengan sang pacar tentunya akan nyamnyam, tapi masalahnya jujur itu sulit karena takut menyakiti dan takut kehilangan sang pacar. Wahwah
Kalo faktor kegagalan LDR tentunya banyak banget dan uda jadi rahasia umum. Kalopun berjalan mungkin hubungane biasa-biasa saja alias banyak kebohongan daripada kejujuran, masih pacaran aja uda suka bohong gimana kalo cerai? Hhaha. Tapi kalo berhasil, wah hebatnya bukan main, teman penulis ada yang LDR-an hingga 5tahun tapi nggak tahu kapan mereka nikah. Hebat pisan euy dan nggak pernah putus nyambung kayak lagu BBB (bukan bolot biasa). hhehe
Memang ketiga tips di atas tidak mudah dijalankan dan berbuat tak semudah berucap. Maka tak heran jika 90% hubungan jarak jauh berbuah kegagalan soalnya orang terkadang paranoid dan bahkan phobia dengan LDRt, maka hubungan jarak jauh ini lebih pantas disebut dengan Long Distance Relationshit.
Jadi kalo uda LDRt-an ya cuma ada dua pilihan, mau jalanin dengan serius atau menjalani dengan senang hati alias asal hati senang dengan gebetan dan pacar yang jauh disana ya silahkan. hhaha
Pesen Penulis : LDRt terjadi bukan karena niat, melainkan terjadi karena adanya keterpaksaan dan kesempatan. Jadi Waspadalah!! Waspadalah!! hhaha

Penyeragaman Ekspresi melalui Emoticon


Wahwah jaman semakin maju, teknologi semakin modern dan anak-anak muda semakin gaul and eksis dengan mengikuti kemajuan zaman meski agak gaptek padahal uda punya BB, Iphone, HP canggih, Laptop, PC. Hhehe
Punya barang-barang canggih gitu tapi kalo nggak ngerti spesifikasinya ya sama dengan mengisi air pada bak yang bocor. Sekarang kalo beli barang pokoknya yang mahal (biar nggak ada yang mampu beli) atau beli barang-barang yang digunakan banyak orang tapi harganya tetep mahal kayak handphone BB or Laptop yang VAIO atau Macbook. Orang jaman sekarang kalo beli barang mahal dan nggak bisa dibeli banyak orang disekitarnya serta tidak nyicil alias tunai meski kudu utang sana-sini, rasanya kayak gimana gitu. Kayak orang gila ditengah kerumunan orang normal.Hahaha
Udah ah, ini bukan mau bahas orang gila atau spesifikasi barang-barang IT. Tapi mau bahas judul yang uda ditulis, yakni penyeragaman ekspresi melalui emoticon kayak -___-  =) =( :p  T_T dan sejenisnya, terus ada juga emoticon dalam bentuk huruf/kata kayak zzz, huft, hoamm, hmm, haha, dll. Dimana emoticon itu mewakili ekspresi temen kita ketika sms-an, ym-an, bbm-an, fb-an,twitter-an, dan lainnya. Kadang penulis suka nggak gaul aja ketika ada temen penulis yang bales sms or chat penulis dengan emoticon -___- .hhaha (emoticon dalam bentuk huruf yang menandakan kita tertawa)


Kangen juga rasanya liat ekspresi temen yang sedih, senang, bete dan sejenisnya dalam keadaan yang sesungguhnya, namun karena kecanggihan alat komunikasi yang cepat dan belum tentu tepat serta akurat. Akhirnya semua  ekpresi itu telah diseragamkan dan diwakilkan oleh emoticon. Huft (emoticon dalam bentuk huruf yang menandakan kecewa kalo g salah)
Gara-gara emoticon, akhirnya kalo ketemu temen yang beberapa menit lalu menampilkan emoticon sedih eh jadi nggak bisa liat dia sesedih pas di emoticon deh (masa mau sedih terus?cape deee).
Emoticon bisa menampilkan kita sedih, bete, marah, ketawa, nangis, dan sebagainya. Jadi sekarang penulis jarang banget deh liat ekspresi temen-temen yang sesungguhnya dalam kehidupan nyata, karena semua telah terwakilkan oleh emoticon dan seragam pula. Zzzz (ini juga emoticon dalam bentuk huruf yang menandakan ngantuk)
Sekarang nggak perlu lagi repot nulis kita sebel atau apa kek ama orang, cukup tampilkan emoticon maka orang itu akan mengerti. Kalo nggak ngerti ya berarti masih kurang gaul kayak penulis. Hhehe
Benernya nggak masalah sih mau nampilin ekspresi apa aja, tapi penulis suka heran aja deh padahal dulu kalo nangis, marah, sedih atau apa aja nggak pernah ‘diumbar’ di area public (dunia maya juga jadi public area lho), tapi sekarang ‘ngumbar’ apapun di public area kayaknya bukan masalah lagi termasuk ngumbar dada paha dan sekitarnya (kalo ini masih belum ada emoticon-nya). Hehehe. Mungkin karena ada emoticon jadi mereka nggak perlu malu, kan orang lain nggak ngerti benernya itu ekspresi beneran or ekspresi emoticon. Hhehe
Emang dengan adanya emoticon juga banyak bermanfaat bagi yang memanfaatkan, seperti dijelaskan sebelumnya kita nggak perlu repot-repot nulis ekspresi kita, cukup tampilkan emoticon. Kita nggak perlu repot-repot marah, keluar air mata, bersedih, dll karena semua uda diwakilin ama emoticon. Yah semoga apa yang ditampilkan emoticon dalam sms, fb, ym, bbm, twitter, dll adalah benar adanya sesuai dengan emoticon yang ditampilkan. Hhehe
Pesen penulis cuma jangan membohongi orang lain dengan emoticon yang ditampilkan, karena berbohong itu tidak baik bagi diri sendiri dan orang lain meski bohong itu indah pada awalnya layaknya masa pacaran yang indah pada awalnya (terutama pas pdkt). Hhihi
Selamat beremoticon dan mempunyai ekspresi yang seragam dengan orang lain ntah yang lebih buruk atau lebih baik daripada anda tapi yang pasti emoticonnya sama kalo lagi sedih atau apa aja. Ahaha
 Image by Google : Emoticon

Lulus Kuliah Mau Jadi Apa?

 Gini-gini lulusan DOKTOR lho.. Hhaha

Lulus tk jadi anak sd, lulus sd jadi anak smp, lulus smp jadi anak sma, lulus sma bisa kerja atau kuliah bahkan keduanya, nah lulus kuliah mau jadi apa? jadi mahasiswa s2? kalo punya duit n nggak males belajar, mau kerja? kalo dapet kerja. Tapi yang pasti lulus kuliah adalah bekerja entah kerja kayak gimana yang jelas kerja. Hahaha

Kadang bingung juga, apa bener kita kuliah itu cuma buat dapet kerja dengan gaji yang lebih baik daripada yang nggak kuliah? Walah-walah terus ilmu yang didapet semasa kuliah bisa-bisa nggak bermanfaat donk kalo kita asal pilih kerja aja, kayak misalnya nih sekarang uda banyak perusahaan yang cuma butuh S1 segala jurusan dengan IPK minimal 3.00. Salah satu contoh yang paling unik adalah ada salah satu temannya teman penulis yang kuliah di peternakan or pertanian UGM kalo nggak salah, kerja di salah satu Bank terbesar di Indonesia bukan bca lho. hhehe

Apa hubunganya kuliah di peternakan ama bank? mungkin banknya nanti mau buka usaha ternak. hhaha

Penulis juga bingung kalo uda lulus kuliah mau jadi apa? Kuliah di Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan di FISIP UGM, idealnya sih bekerja di Dinas/Departemen Sosial atau jadi Menteri Sosial, kalo di perusahaan kerjanya di CSR (Corporate Social Responsibility), sukur-sukur bisa masuk di HRD perusahaan. Tapi eh tapi, apakah bisa semudah itu dapet kerja? Belum lagi sekarang link/jaringan/kenalan sangat menentukan keberhasilan kita dalam beberapa hal dan salah satunya adalah mencari pekerjaan. Barangsiapa yang punya banyak link, barangkali bisa dapet kerja. Hhehe

Kadang penulis juga nggak mau ambil pusing dengan banyaknya pertanyaan dari kerabat dekat maupun kerabat jauh mengenai kalo lulus kuliah mau jadi apa? Apa karena bukan kuliah di Ekonomi, maka lapangan kerja buat jurusan penulis jadi sedikit? Sarjana ekonomi juga banyak yang nganggur, setidaknya ini menjadi salah satu motivasi penulis dalam persaingan pada dunia kerja nanti. Hahaha

Penulis cuma optimis aja bahwa segala sesuatu yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh kerja keras akan membawa sebuah hasil yang maksimal. Yang jelas, jangan pernah minder atau malu dengan apa yang jadi kekurangan kita, namun tunjukin semua kelebihan dan kemampuan kita. Mantap!!!

Rabu, 23 Juni 2010

RALAT!!! Kota Terbesar adalah Surabaya

 Salah Satu Cagar Budaya di Surabaya (BII)

Selama ini orang di Indonesia, Media, Buku-buku bahkan wikipedia sekalipun menyatakan bahwa kota terbesar di Indonesia adalah Jakarta. Sejujurnya penulis kurang setuju dengan hal ini, mengapa? Karena menurut pemhaman penulis, Jakarta adalah Provinsi karena dipimpin oleh Seorang Gubernur bukan Walikota. Sedangkan pengertian kota menurut hemat penulis adalah suatu wilayah administratif yang dipimpin oleh Walikota. Penulis tidak akan menjelaskan panjang lebar atau secara teoritis apa itu kota dan seperti apa bentuknya. Hhehe

Kota di Jakarta adalah Jakarta Selatan, Utara, Timur, Barat dan Pusat. Dimana tiap kota itu dipimpin oleh walikota, jadi sangat jelas bahwa Jakarta bukanlah Kota melainkan Provinsi yang di Khususkan hingga menjadi Daerah Khusus Ibukota karena pusat pemerintahan dan pusat apa aja kebanyakan disana. Makanya jadi daerah khusus. hehehe

Sedangkan Surabaya dipimpin langsung oleh Walikota. Jika pada kebanyakan referensi menjelaskan bahwa Surabaya adalah kota terbesar ke-2 di Indonesia, maka penulis akan meralat dan mengatakan bahwa Kota Terbesar di Indonesia adalah SURABAYA, bukan Jakarta. Karena Jakarta dipimpin oleh Gubernur sedangakan SURABAYA dipimpin oleh Walikota.

Mari kita renungkan baik-baik tulisan ini, kalo nggak direnungin juga gapapa.. Hhehe

Pagi Hari


Pagi, Siang, Sore dan Malam selalu mampir dalam kehidupan kita yang fana ini. Hhehe.

Tapi diantara waktu tersebut, penulis paling menyukai pagi hari dimana pada pagi hari kita bisa menikmati udara yang masih segar dan melihat aktivitas seluruh umat manusia terutama aktivitas di pasar yang ramainya bukan main. Mulai dari pedagang dan pembeli semuanya sudah tersiap di pagi hari. Selain aktivitas di pasar, kita juga dapat melihat para siswa-siswi yang mulai bersiap berangkat ke sekolah dan para pekerja yang juga bersiap untuk bekerja, belum lagi orang tua yang selalu menyiapkan sarapan untuk anaknya. Di pagi hari kita juga bisa melihat orang-orang berolahraga dan tentunya di pagi hari kita juga bisa melihat kemacetan di kota besar kayak Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Jogjakarta. 

Tapi sekarang sudah jarang kita dengerin kicauan burung di pagi hari, yang ada hanya kicauan klakson  kendaraan bermotor dan "kicauan" umat manusia yang terjebak dalam macet. Apakah burung-burung itu sudah malas berkicau karena kicauan mereka kalah oleh kicauan klakson dan umat manusia? Coba kita bertanya pada burung yang bergoyang. Hhehe

Yah, itulah pagi hari. Entah mengapa dibalik semua aktivitas yang dimulai di pagi hari semua terassa begitu indah meski harus diliputi perasaan tak enak  dengan aneka kicauan dan masalah kemarin hari atau kemarin malam yang kurang mengena di hati dan pikiran. Hhaha

Penulis suka bangun dan beraktivitas di pagi hari, karena nggak pengen rejekinya dipatuk ayam. Bukan dink, suka aja memulai aktivitas lebih dulu jadi kita lebih siap untuk memulai hari ini dengan baik jika kita sudah tersiap di pagi hari. Waktu aktivitas kita bisa jauh lebih panjang dan lebih banyak hal yang kita ketahui dan yang pasti kita menjadi lebih dulu dari siapapun yang tidak memulai aktivitas di pagi hari.


Selasa, 22 Juni 2010

Kejujuran Kecil Lebih Baik Daripada Kebohongan Kecil

Orang jaman sekarang itu aneh-aneh nyeleneh. Aneh aja kalo sesuatu yang bener eh dibilang salah, sesuatu yang salah eh malah dibilang bener. Bener-bener nyeleneh pokoknya. Sebagai contoh nih, orang bakal suka dipuja puji sana sini and dibohongoin sini sana meski dalam upaya ini ada tujuan dan kepentingan tertentu, tapi beda halnya ketika orang bersifat jujur dan apa adanya, slalu aja ada beberapa oknum tertentu yang ingin menjatuhkan si jujur ini dalam lingkupnya.

Memang untuk jujur kita mempunyai cara tertentu, seperti misalkan fisik seseorang. Nggak mungkin kan kita langsung bilang dia jelek atau banyak kekurangan? Memang sih kalo kita mau jujur kita harus bilang sesuai dengan yang ada pada dia, namun untuk menjaga perasaan dia kita harus bisa merancang kejujuran kita. Kita nggak bilang jelek secara langsung, namun cukup bilang akan lebih baik jika bla bla bla atau ngomong apa aja deh yang bikin dia sadar kalo dia memang jelek dan harus ada sesuatu yang bisa bikin dia jadi lebih baik. Hahahaha

Tapi jangan sampai kita berbohong sekecil apapun hanya untuk menyenangkan orang lain!!! Ini adalah yang terpenting, karena orang yang kita bohongi akan kecewa bukan main jika dia tahu bahwa telah kita bohongin. Lebih baik jujur dalam tingkatan yang lebih kecil daripada melakukan kebohongan kecil.

Pada dunia kerja yang mengutamakan profesionalisme, kejujuran adalah hal yang dijunjung tinggi. Atasan kita tidak akan segan-segan menilai buruk kinerja kita dan apapun yang dianggapnya kurang maksi, namun mereka juga akan jujur ketika kita bisa bekerja dengan maksi. Inilah yang harus ditiru dalam dunia kerja kita, namun sayangnya orang-orang yang jujur dalam dunia kerja lebih banyak dieksploitasi (dimanfaatin) dan dimusuhin daripada ditiru oleh rekan kerja. Orang yang tidak jujur dalam bekerja lebih suka menjilat atasan daripada bekerja dengan penuh tanggung jawab. Orang-orang seperti ini yang membuat produktivitas perusahaan jalan di tempat alias nothing progress karena mereka hanya melakukan sebuah kebohongan kecil yang terus menumpuk (jarang bahkan tidak pernah jujur) dan tidak menunjukkan kinerja mereka yang sesungguhnya, mereka hanya bekerja giat jika ada bos dan suka memuji-muji bos serta mencari muka. Setidaknya itulah yang pernah dialamin penulis ketika bekerja pada media cetak di salah satu harian lokal di Jogjakarta. 

Bagaimana dalam kehidupan sehari-hari? Intinya janganlah kita melakukan kebohongan sekecil apapun jika hanya untuk menyenangkan orang lain, lebih baik kita melakukan kejujuran sekecil apapun untuk membuat orang lain mengerti kita.

Misalkan seorang teman meminta tolong kita untuk menulis surat tapi kita juga sedang ada kesibukan, yah kita bilang saja "Akan saya kerjakan secepat mungkin ketika sudah tidak sibuk" darpada kita bilang "Oke akan saya kerjakan". Pada ucapan bagian pertama pasti teman kita mengerti bahwa kita ada kesibukan, jadi dia akan berfikir dua kali untuk meminta tolong kita. Coba bandingakan dengan ucapan kedua, dimana ucapan itu lebih sekedar untuk menyenangkan hati seorang teman namun belum tentu bisa dikerjakan.

Tentunya masih banyak contoh lain yang bisa kita ambil, memang kejujuran terkadang membuat orang sakit hati atau kecewa, namun setidaknya kita secara tidak langsung membuat orang lain bisa berubah dan memahami apa yang kurang dari dirinya. Nggak semua orang bisa ngertiin orang lain, hanya kejujuran yang bisa membuat kita mengerti satu sama lain.


Belajar Mencintai Masalah

Kalo ini Fotonya yang Penuh Masalah Bukan Objeknya
Masalah yang terdiri dari huruf M.A.S.A.L.A.H adalah sebuah kata yang cukup membuat hidup kita penuh tantangan dan cobaan. Ngomong opo toh iki? hhaha

Terkadang masalah bikin kita sebel, emosi, bete, memotivasi kita dan membuat kita jadi lebih baik. Semua itu bergantung dari kita sendiri dalam mengolah masalah itu. Masalah tidak seharusnya menjadi batu sandungan atau hambatan buat kita untuk melangkah ke depan, masalah nggak cuma dihadapi cuy tapi juga dicintai cing. Seperti halnya kita mencintai sahabat, pacar, keluarga dan lainnya. Kita pasti sebisa mungkin melakukan yang terbaik untuk mereka. Dalam hal ini juga nggak jauh beda, kalo kita mencintai masalah kita tentunya kita akan bisa menyelesaikan masalah itu dengan baiknya, tapi jika menghadapinya penuh dengan emosi, rasa bete, dan lainnya, so pasti masalah kita akan nambah dan nggak kelar-kelar.

Jadi yang perlu dilakukan dalam menghadapi sebuah masalah adalah kejernihan dan kedewasaan dalam berfikir meski dalam hal itu kita mempunyai banyak ekspresi seperti marah, tersenyum, menangis, diam, dan sebagainya. Yang terpenting adalah kita bisa mencintai masalah itu dengan kejernihan dan kedewasaan pikiran kita. Masalah tidak akan pernah ada hentinya menghampiri kita, bukan berarti orang yang penuh masalah itu hidupnya berantakan. Dia jadi berantakan karena nggak bisa memanage masalah itu dengan baik, hingga masalah satu belum selesai eh uda muncul masalah lainnya. Coba kita bisa memanage itu masalah dengan yang tadi penulis jelaskan sebelumnya, otomatis kita bisa "menegur" masalah yang akan mendatangi kita biar nggak dateng lagi. Hhahaha

Selamat mencintai masalah yang anda dapatkan, semoga permasalahan yang kita hadapi bisa membuat kita menjadi lebih baik dan menjadi orang yang berhasil dan sukses. Amin

Ngungkapin Perasaan Suka

 cover film Dear John (apa hubungane ama postingan ini?)
yang jelas nggak ada..haha

Orang jaman sekarang semakin tidak malu-malu buat ngungkapin perasaannya terhadap orang yang dia sukain, mulai dari "nembak" di muka umum atau di depan banyak orang, ngikutin acara televisi yang berhubungan dengan cinta, ampe rela bunuh diri dan menuju dukun jika cinta ditolak. hhaha

Satu kata untuk ini semua, bukan 'edan' tapi SALUTE. Salute buat sampeyan-sampeyan yang berani menunjukkan perasaan anda dihadapan banyak orang, meski orang yang anda suka itu belum tentu suka dan malahan ilfil ama sampeyan. Hhehe

Tapi juga nggak sedikit dink orang yang masih malu, jaim dan sejenisnya. Terus kira-kira cara seperti apa ya agar pengungkapan perasaan kita ini diterima di sisinya? hhaha

Penulis juga nggak tau gimana caranya biar perasaan kita ini bisa mengena ke si dia. Ada dua cara dalam hal ini, yakni berterus terang dan berterus gelap. hhehe.

Berhasil atau tidaknya bisa kita pelajari dari pengalaman kita dan teman-teman kita serta sejauh mana kita bisa mengerti si dia dan yang terpenting adalah do'a.

Kalo si dia nggak suka sesuatu yang berlebihan dalam hal ini adalah mulai dari kita pedekate ampe kita nembak, jangan sampe deh kita nembak dia pake cara yang aneh n di public area. yang mengundang perhatian orang banyak. Dijamin berhasil yakni berhasil ditolak oleh si dia (coba lagi tahun depan). hhehe

Ungkapan perasaan suka tidak hanya melalui kata-kata saja, namun juga melalui perbuatan dan perbuatan disini tidak harus yang mengundang perhatian banyak orang serta perbuatan asusila atau perbuatan yang dilarang oleh agama. hhehe

Jika kita menyukai sesuatu atau apapun otomatis kita akan berusaha sebaik mungkin untuk memperolehnya. Dalam hal ini pun demikian, lakukan sesuatu yang positif yang bisa membuat dia mengerti bahwa anda menyukai si dia dan ada sesuatu dari anda yang disukai dia. Apa ya sesuatu yang bisa kita lakukan itu? Penulis juga nggak tau soalnya. Hahaha. Yang jelas lakukan sesuatu yang baik dan membuat dia mengerti dan respect terhadap anda. wkekek

Ini hanya sebuah saran yang tidak harus diikuti, kalo mau diikutin juga nggak masalah. Lagian pasti pembaca semua sudah tau kudu ngapain kalo pengen ngungkapin perasaan sampeyan. Hahha

Minggu, 20 Juni 2010

Kalo Bikin Sakit Ati, Ngapain Dipikirin!!!


Sebagian dari kita mungkin masih saja sakit hati dan kecewa meski kita telah lama putus hubungan dengan sang kekasih. Biasanya kaum cewek paling susah buat ngelupain sang mantan dan sulit juga buat ngilangin rasa sakit atinya. Baik cowok maupun cewek, selalu nggak habis pikir dengan akhir daripada sebuah hubungan yang ternyata tidak seindah masa pedekate. hhehe

So, Gimana caranya biar kita nggak keinget masa lalu baik yang bikin "sehat hati" maupun yang bikin "sakit hati"? Ngomong nggak semudah mraktekin, tiap orang punya cara sendiri-sendiri dan jangan pernah menyalahkan jenis kelamin (misal:enak banget ya jadi laki, bisa cepet ngelupain). Uda nggak jaman buat nyalah-nyalahin orang lain.

Ada beberapa tips revolusioner yang harus kita perhatikan agar kita nggak selalu mengingat rasa sakit dan rasa sayang kita terhadap sang mantan, mau ngikutin atau nggak ya itu hak pembaca. hhehe. Cara itu adalah :
1. Jangan diinget-inget lah. Biarin aja jadi dokumen pribadi yang telah usang, sukur-sukur mau di buang ke recycle byn terus di empty-in recycle byn nya biar ilang selamanya. hhehe
2. Perbanyak aktivitas dengan diri sendiri dan kerabat dekat.
misalnya nih : olahraga, belajar, sholat, puasa, nge-mall, nongkrong, dan lain2 asal jangan aktivitas seksual dan obat-obatan terlarang. hhehe
3. Tawakal dan Berdoa
misalnya nih : lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, sapa tau mau bunuh diri. hhaha
4. Jadilah orang sukses dalam segala hal, biar sang mantan nyesel pernah mutusin kita dan nantinya kalo kita mau bales dendam dan bikin hidupnya susah kan gampang. hhaha

Tentunya tidak menutup kemungkinan buat cara yang lainnya, namun untuk melakukan cara revolusioner ini kita harus disertai dengan semangat yang kuat dan niat yang tulus. hhehe


Semua Tidak Sama di Mata Hukum



Ada sebuah ungkapan "Semua Sama di Mata Hukum", dimana maksud dari ungkapan itu adalah tidak ada perbedaan dalam hukum, entah itu presiden, anggota DPR, aparat negara, artis, orang kaya, orang miskin, dll, jika memang mereka melakukan sebuah tindakan kejahatan atau melanggar peraturan perundangan/hukum yang berlaku maka mereka berhak mendapat hukuman yang seadil-adilnya sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Misalnya nih, sama-sama nyolong ayam, nggak peduli anak orang kaya atau orang miskin atau anak presiden sekalipun kalo emang dia terbukti bersalah dengan nyolong ayam maka mereka semua harus mendapat hukuman yang setimpal misal dipenjarakan selama 6 bulan. IDEALNYA seperti itu.

Namun jika kita melihat kondisi hukum di negara Indonesia ini yang katanya negara berlandaskan hukum, maka tak heran jika banyak aturan hukum di negeri ini. Apakah hukum itu bisa bersifat adil dan tidak tebang pilih? Tentunya masih jauh dari kata iya.
Kita bisa melihat bagaimana para koruptor di negeri ini yang bisa bebas berkeliaran di negeri ini tanpa harus terjerat oleh hukum, kita bisa melihat betapa ringannya sangsi yang mereka peroleh, beda halnya dengan rakyat kecil yang maling jemuran dan maling ayam yang bisa terkena sanksi yang tegas dan hukuman yang jauh lebih berat daripada para koruptor itu.

Sebagai salah satu yang paling mudah kita lihat adalah pada kasus video bokep "mirip" Ariel , CUt Tari dan Luna Maya. Sumpek juga rasanya liat media dan perilaku mereka semua (Ariel, Luna Maya, Pengacara, Pakar Telematika, Polisi) yang selalu ribet dan bikin kasus amoral ini kian mengambang dan tidak jelas kemana arahnya. Kalo polisi itu nguber teroris dan ngungkap bokep itenas cepetnya bukan main, tapi untuk mengungkap kasus yang bener-bener kasat mata dan tidak mirip alias 99% teruji keasliannya menurut para ahli tapi kok nggak kelar-kelar. Fyuh


Ketika penulis berdiskusi dengan dosen pengampu Sosiologi Hukum, penulis bertanya mengenai ketidakadilan hukum di Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa ada 2 kekuatan besar di balik itu semua (ilegal/tersembunyi). Mengapa orang kecil mudah sekali ditindak dan diberi sanksi yang tegas sedangkan orang-orang besar atau orang-orang kaya sangat sulit dijerat oleh hukum? 2 kekuatan besar itu dinamakan Ilegal Economic Power and Ilegal Public Power. Inti dari kedua kekuatan itu adalah bahwa siapapun yang mempunyai kekuatan ekonomi dan kekuatan publik (presiden, politisi, artis, tokoh masyarakat, dll) atau orang-orang yang mempunyai kedudukan tinggi dalam tatanan masyarakat/lembaga/perusahaan tentunya bisa mempengaruhi hukum dan menguatkan posisi mereka dalam hukum. Dalam bahasa mudahnya adalah suap!!! Yah, karena mereka bisa mewadahi lembaga hukum/peradilan itu dengan baik entah dengan uang yang cukup besar atau apa aja deh, yang jelas membuat mereka bisa meringankan beban sang tersangka.

Maka tak heran deh jika kita bisa melihat ketidakdilan dalam lembaga peradilan di negeri ini. Warkop DKI dalam lawakannya pernah menjelaskan tentang HUKUM, bahwa HUKUM adalaha Harus Utamakan Keadilan Untuk Masyarakat. Nah andaikan para ahli dan praktisi itu bisa tersindir oleh guyonan Warkop DKI ini puluhan tahun silam, mungkin mereka akan sinis itupun kalo mereka merasa disindir. Hhehe

Penulis juga terkadang heran juga melihat orang-orang yang bekerja di lembaga hukum atau lembaga peradilan macam pengacara, polisi, jaksa, hakim, dan sejenisnya. Terkadang menurut penulis, mereka suka nyalahin yang bener and benerin yang salah. huft

Jadi begitulah, semua memang tidak pernah sama di mata hukum. Siapa yang kaya, siapa yang punya posisi dialah yang sesungguhnya menguasai hukum dan kebal akan hukum. Hanya hukum Tuhan yang adil, yakni pada Yaumul Hizab pada hari kiamat nanti.

Sumber Foto

Jogjakarta, 18 Juni 2010 - Bias Gender dalam Sepeda Motor


Bias gender ternyata tidak hanya berada pada lingkungan kerja dan iklan televisi, dalam kendaraan bermotor pun sudah dapat kita lihat sebuah bias gender. Bias gender disini adalah adanya pembedaan antara perempuan dan lelaki, dimana perbedaan itu kurang menguntungkan kaum perempuan. Bagaimana mungkin pada sepeda motor ada bias gender? Sebelumnya akan dijelaskan mengenai beberapa jenis sepeda motor.
Sepeda motor seperti yang kita ketahui bersama, bahwa ada bebereapa jenisnya yakni vespa, motor matic, motor bebek dan motor kopling. Namun yang paling mudah kita lihat dan temui serta banyak jumlahnya hanya 3 jenis motor, yakni motor bebek, motor matic dan motor kopling.
Sepintas tidak ada yang aneh pada 3 jenis kendaraan ini, namun seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman. Sepeda motor mulai memilki segmen, yakni segmen untuk lelaki dan perempuan. Seperti yang dapat kita lihat dari beberapa iklan komersial dari produsen sepeda motor. Motor matic cenderung diperuntukkan perempuan karene kemudahannya dan tidak repot, mungkin kita bisa melihat dari beberapa iklan motor matic yang menggunakan perempuan sebagai bintangnya. Sedangkan motor kopling lebih diperuntukkan lelaki, kita bisa melihat dari beberapa iklan motor kopling yang menggunakan jasa lelaki, belum lagi iklan yang menampilkan suasana penuh ketegangan dan tantangan dalam menggunakan motornya. Meski tidak ada maksud untuk menentukan segmen pasar yang sedemikian rupa alias motor itu bisa dipergunakan oleh siapa saja dan tidak pandang jenis kelamin, namun iklan itu tentunya dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat untuk mengiyakan apa yang ditampilkan oleh iklan tersebut. Seperti yang kita ketahui mengenai Iklan Komersial, yaitu iklan yang ditujukan untuk kepentingan komersial dengan harapan, apabila ditayangkan maka produsen akan memperoleh keuntungan komersial. (Rendra Widyatama:2006)
Dari penjelasan tersebut kita bisa mengerti bahwa keuntungan komersial disini adalah masyarakat yang terpengaruh iklan bisa membeli produk yang diiklankan dan produsen akhirnya memperoleh keuntungan dari penjualan motor yang telah mereka iklankan.
Kembali lagi ke pokok permasalahan, ya memang tidak ada yang aneh ketika kita melihat lelaki/perempuan memakai motor bebek. Atau kita mungkin biasa saja ketika melihat lelaki menggunakan motor matic, dan agak geli aja mungkin ketika melihat lelaki berbadan besar atu tinggi menggunakan motor matic yang bodynya kecil. Namun dalam penggunaan sepeda motor akan jadi tidak biasa jikalau motor kopling yang juga biasa disebut oleh orang jawa dengan “motor lanang” dipergunakan oleh sosok perempuan, apalagi sosok perempuan cantik bisa-bisa mengalihkan dunia para lelaki.hhaha
Penulis juga heran mengapa hanya sedikit orang yang biasa saja ketika melihat perempuan mengendarai motor koplingan layaknya mereka melihat lelaki mengendarai motor matic. Disinilah menurut penulis ada sebuah ketimpangan/ketidakadilan atau bias gender dalam penggunaan kendaraan bermotor. Tidak jauh berbeda dalam pekerjaan, mungkin orang akan biasa saja ketika melihat lelaki menjadi desainer, koki, make up artist atau hair stylish namun mereka akan tidak biasa ketika melihat perempuan menjadi montir, mandor, atau sektor pekerjaan yang biasa dipenuhi oleh lelaki.
Dalam konteks penggunaan kendaraan bermotor yang menggunakan kopling, memang tidak ada sebuah masalah atau apapun namun yang ada hanya sebuah kejanggalan dan perbedaan pandangan dari masyarakat. Sebelumnya kiita juga harus mengetahui mengapa sedikit perempuan yang menggunakan motor berkopling? Pertama adalah kendaraan yang lumayan berat untuk perempuan, hingga mereka enggan menggunakan motor jenis ini. Kedua karena sistem pengoperasiannya yang ribet harus menggunakan kopling untuk memindahkan gigi kendaraaan, ini berbeda dengan motor bebek yang lebih mudah atau motor matic yang tinggal gas dan rem saja. Ketiga adalah harganya yang tidak murah dan boros bensin. Mungkin ketiga alasan ini saja sudah cukup kuat untuk menjelaskan mengapa perempuan enggan menggunakan motor berkopling. Hingga motor kopling ini lebih banyak dipakai oleh para lelaki dan tidak heran jikalau orang jawa menyebutnya “motor lanang”. Tapi....
So, what’s the problem?
Yang menjadi masalah disini adalah ketika munculnya stigma atau pandangan yang tidak biasa ketika melihat kaum perempuan mengendarai motor berkopling. Jika mereka bisa biasa saja dan tidak muncul stigma ketika melihat lelaki menggunakan motor matic, namun mengapa pada perempuan yang menggunakan motor kopling tidak bisa demikian? Ada apa gerangan?
Ketika perempuan mengendarai motor berkopling akan muncul banyak penafsiran, mulai dari yang biasa saja hingga yang nggak biasa saja.hhehe. bukan ini maksud penulis, maksud penulis munculnya banyak penafsiran yakni ada yang bilang perempuan itu tomboy, keren, nyeleneh, suka balapan, sangar, dan aneka tafsiran lainnya.  Terus apa yang dipermasalahkan dengan aneka tafsiran itu jikalau sang perempuan aja tidak terlalu memikirkannya? Yang menjadi masalah adalah ketika perempuan lain ingin menggunakan motor berkopling, mereka tidak bisa melakukannya karena ada semacam larangan tak tertulis di masyarakat. Salah satunya adalah orang tua yang tidak mengizinkan sang anak dan menasihati dengan berbagai nasihat kepada sang anak. Seperti menjelaskan itu tidak pantes buat perempuan, perempuan itu ya mbok gini gitu dan bla bla bla.... Opini public dan iklan komersial televisi telah berhasil mempengaruhi pola pikir orang tua untuk sang anak. Perlu kita ketahui juga bahwa harga motor matic juga tidak murah lho bahkan bisa lebih mahal daripada motor bebek.
Meski kecil pengaruhnya, yang perlu diingat adalah corak masyarakat kita yang lebih suka berpikiran tidak baik (bukan negatif thinking aja lho) daripada mengapresiasi atas segala hal yang telah dilakukan oleh orang tentunya hal yang berbeda. Mengapa kita tidak bisa mengapresiasi seseorang yang berani berbeda dan menembus dinding penghalang mereka untuk menumpahkan keinginan mereka dan menunjukkan jati diri mereka atau sekedar membuktikan bahwa aku juga bisa?
Mungkin tulisan ini isi dan maknanya tidak terlalu penting, namun penulis hanya berharap bahwa sekat-sekat atau dinding pembatas yang didominasi oleh kelompok tertentu bisa ditembus oleh kelompok lainnya tentunya tanpa melanggar nilai dan norma yang ada di masayarakat. Tentunya tidak ada kan aturan tertulis bahwa perempuan dilarang naik sepeda motor berkopling? Tidak ada aturan kan jika perempuan bisa menjadi pimpinan sebuah perusahaan? Tidak ada larangan untuk perempuan menjadi motivator layaknya mario teguh? Tidak ada larangan atau nilai yang menghambat perempuan untuk menjadi seorang teknisi entah itu dalam bidang elektronika, mesin maupun bangun-bangunan.
Penulis hanya heran saja dengan ungkapan perempuan itu tidak punya mental baja layaknya lelaki karena mereka menggunakan perasaan dalam segala tindakanya. Jadi kalo misalnya karya seorang perempuan dalam bidang apapun dicaci maki oleh publik atau siapapun, biasanya mereka akan terjatuh dan down serta perasaan mereka akan semrawut. Beda dengan lelaki yang lebih menggunakan nalarnya, ketika dicaci maki maka dia akan lebih termotivasi untuk membuat sesuatu yang lebih baik. INI ADALAH KEKONYOLAN YANG TERAMAT KONYOL!!!!
Baik laki-laki maupun perempuan sama-sama punya otak dan hati, jadi mereka berfikir juga dengan otak dan mereka juga memiliki perasaan. Sekarang sudah bukan jaman ibu kartini atau kemerdekaan yang masih sedikit perempuan boleh sekolah, sudah banyak perempuan yang sekolah hingga pendidikan tinggi dan bekerja pada sektor publik. Apakah kaum perempuan akan hanya menjadi ibu rumah tangga yang baik yang selalu membersihkan rumah, memasak dan menjaga anak layaknya iklan di televisi atau keadaan di sekitar kita? Ini adalah sebuah pilihan, jika perempuan mampu berkarya dan berkarier yah silahkan namun yang perlu diingat adalah jangan sampai melupakan peran kita dalam kehidupan sehari-hari maupun berumah tangga kelak. Tetap jalin harmonisasi dengan keluarga, kasih sayang untuk keluarga dan kehangatan kasih sayang orang tua terhadap sang anak. Kebanyakan kedua orang tua yang bekerja, mempunyai dampak yang buruk dalam perkembangan anak apalagi jika anak diasuh oleh pembantu/baby sitter maka anakpun memiliki ego yang cukup tinggi dan bermentalkan pembantu. Hhaha

Tulisan ini tercipta akibat dari diskusi dengan sahabat di Jogja mengenai perempuan yang mengendarai kendaraan bermotor. Dimana dia punya pandangan sendiri mengenai perempuan bermotor kopling, dia menganggap itu adalah perlawanan melawan dominasi laki-laki dalam berkendara.
Tulisan ini juga akibat dari keluh kesah penulis dengan keadaan perempuan sekarang yang lebih banyak terperosok dalam jurang konsumerisme yang semakin dalam.



Sumber Foto
http://i54.photobucket.com/albums/g110/kotakgambar/memo/memo-cewek-kawasaki.jpg

Kamis, 17 Juni 2010

Aku Ingin Layaknya Mereka

Great Leader

Mereka yang ada dalam foto-foto itu terkadang menjadi inspirasiku untuk mengejar impianku. Impianku cuma ingin menjadi anak yang berbakti untuk kedua orang tua dan bisa mengamalkan segala yang aku miliki. 

Meski mereka adalah tokoh-tokoh penuh kontroversi dan dicap diktator, penjahat perang, teroris, dan konotasi negatif lainnya toh kita tidak bisa memungkiri kehebatan mereka dalam memimpin bangsanya.
Bukan kontroversi dari mereka yang menjadi motivasiku untuk mencapai impianku, melainkan keberhasilan mereka menjadi pemimpin besar. Dalam proses kepemimpinan mereka tidak terlalu menjadi perhatianku, yang menjadi perhatianku adalah keberhasilan mereka menjadi pimpinan tertinggi suatu bangsa. Mereka tentunya mempunyai banyak strategi dan usaha yang tak kenal lelah untuk menjadi orang besar. Itulah yang selalu menjadi motivasi dalam diriku. Motivasi untuk menggapai impianku, motivasiku sebesar nama mereka dan keberhasilan mereka menjadi pimpinan tertinggi suatu bangsa.

Senin, 07 Juni 2010

Jogjakarta, 22 Mei 2010


Banyak orang ingin memperoleh pekerjaan dalam kehidupan ini, tapi banyak orang juga yang membenci pekerjaan mereka. Memang sungguh unik sifat manusia itu, suka mencari dan suka menyia-nyiakannya.
Berawal dari pengalaman seorang teman yang baru saja memperoleh pekerjaan, mereka seakan masih belum siap dengan kehidupan yang baru mereka jalani dan banyak orang bilang itulah kehidupan yang sebenarnya setelah kita lama terkukung dalam dunia pendidikan.
Ternyata ada sebuah pertentangan disini, secara tidak langsung pendidikan telah menyiapkan kita untuk pasar tapi setelah kita diserap/masuk pasar eh ternyata kita malah belum siap. Pendidikan seakan mematikan karakter pesertanya. Status mereka seakan digantung, mau jadi ilmuwan tapi pelajaran yang diterima hanya menghafal, mau jadi tenaga kerja tapi masih belum punya keahlian, mau jadi tenaga terampil tapi belum punya keterampilan dan banyak sekali ketidakjelasan dalam dunia pendidikan kita. Sebenarnya buat apa sih pendidikan di indonesia? Mau kemana arahnya? Yang jelas donk kalo ngadain pendidikan, jangan bisanya cuma bikin bingung.
Cukup disayangkan para lulusan Perguruan Tinggi yang diharapkan menjadi tenaga profesional dalam lingkungan kerja ternyata masih belum siap alias masih menyesuaikan diri lagi dengan perusahaan yang menerimanya. Sehingga produktivitas pun agak berjalan lambat mengingat mereka masih mempelajari dan mendalami lagi pekerjaan/perusahaan mereka. Mereka tidak pernah mendapatkan hal ini selama mereka mengenyam bangku pendidikan dari dasar hingga pendidikan tinggi. Inilah yang dilupakan pemerintahan kita, jikalau mereka memang sengaja menyiapkan kita untuk pasar kerja namun mengapa mereka mengajarkan kita sesuatu yang bertentangan ketika kita masuk ke dalam pasar kerja? Sesuatu yang bertentangan itu adalah kita hanya diwajibkan belajar, menghafal dan berhitung. Kita tidak pernah diajarkan bagaimana mengasah kemampuan emosi dan berfikir kita. Kita terus diajarkan untuk selalu patuh dan tunduk terhadap perintah dimana pada akhirnya kapasitas kita pun tidak lebih baik daripada budak yang slalu tunduk dan patuh terhadap sebuah perintah meski perintah itu pada akhirnya akan membunuhnya.
Akan banyak waktu yang terbuang percuma, disinilah kita harus bisa membenahi segala kelemahan yang ada. Sebuah perusahaan tentunya memikirkan sebuah keuntungan, tidak ada belas kasih dalam pikiran mereka. Yang ada hanya bagaimana agar terus meraup keuntungan, mereka menjalankan sebuah perusahaan tentunya untuk mencari keuntungan. Maka efisisensi dalam bentuk apapun adalah salah satu hal terpenting dalam berjalannya sebuah perusahaan. Sistem organisasi yang hierarki pun menjadi dasar mereka dalam berorganisasi, hal ini ditujukan agar ada perbedaan dalam kedudukan di sebuah perusahaan. Semua tidak sama di mata perusahaan, karena semua mempunyai kedudukan dan fungsi masing-masing yang tentunya saling menopang satu sama lain.
Udah ah, nulis opo iki aku kok ga jelas!!!hhaha
Jogjakarta
Tulisan ini terinspirasi dari ucapan seorang teman di surabaya yang mengatakan jikalau kerja itu tidak enak dan lebih enak sekolah apalagi masa sma. Simple aja, karena menurutnya di sekolah kita masih bisa bermain ama temen2 dan dapet sangu pula. hhehe

Jogjakarta. 21 Mei 2010


Entah apa yang ada di dalam benak teman-temanku baik yang sekontrakan ama aku maupun temanku yang lainnya. Kehidupan seakan hanya ada disaat kita hidup saja, mereka seakan jauh dari kata taat beribadah termasuk aku juga. Tapi setidaknya aku masih mendinglah kalo dibandingin mereka, bukan ada maksud untuk pamer atau apa. Namun memang kalo masalah beribadah, bisa dikatakan aku masih bisa berbangga bila dibandingkan mereka.
Aku juga tidak tahu mengapa? Baik teman yang secara ekonomi telah mapan maupun ekonomi yang pas-pasan kayak aku bahkan ekonomi lemah, mereka kok seakan santai menjalani hidup ini. Tidak ada usaha real baik dalam usaha untuk cepet lulus kuliah atau usaha untuk beribadah. Apa mereka yakin kalo kematian akan masih lama? Hingga mereka bisa sesantai itu? Atau karena mereka juga yakin meski tanpa beribadah aja toh hidup mereka juga uda lebih baik?
Tapi ya udalah, nggak ada gunanya juga aku mikirin mereka. lha wong ibadahku aja masih senin-kamis alias masih bolong-bolong. Ya Allah tolonglah aku supaya selalu dekat denganmu dan bisa melakukan banyak hal positif lainnya. Setidaknya ada konsistensi dan semangat untuk terus dekat kepada-Mu dan melakukan hal-hal yang terbaik dalam hidup ini.
Hidup ini memang masih lama namun akan terasa sia-sia jika aku tidak memperoleh ilmu atau sesuatu di hari-hariku. Ingin rasanya kembali lagi menjadi orang yang berkualitas dalam kehidupan ini. Aku harus semangat dan aku harus menghilangkan rasa malasku ini. Aku sudah mulai kembali rajin membaca dan menulis namun ibadah masih sangat kurang. Aku ingin lebih daripada ini karena aku yakin pasti aku bisa.
Jogjakarta
Tulisan ini ditulis ketika kaget juga pas mau ngajak anak kontrakan jumatan eh mereka malah biasa aja dan pada akhirnya mereka ga jumatan. Entah uda berapa lama kawan-kawanku ini nggak sholat atau nggak jumatan. Tapi ya udalah, aku bisa apa lagi? Kalo uda diajak nggak ada yg mau masa harus dipaksain, ntar mereka beribadah karena terpaksa donk dan akhirnya malah aku yang berdosa. hhehe

Jogjakarta, 12 Mei 2010


 Kakak berasama Anak Pertamanya

Perjuangan Dengan Sang Kakak
Ketika tahun kedua di Jogja pada akhir tahun 2008 sekitar november akhir, Kakakku mencoba mencari peraduan di Jogjakarta. Bersama temannya dia datang ke Jogja untuk mengikuti job fair di UGM dan gagal alias tidak mendapatkan pekerjaan meski telah mengikuti beberapa seleksi dan interview. Akhirnya mereka berdua menggunakan cara klasik dalam mencari pekerjaan, yakni mencari lowongan di iklan baris koran. Mereka menemukan pekerjaan menjadi wartawan di harian yang baru terbit, eh ternyata setelah mencari-cari berita dan lainnya, yang punya koran malah ditindak pidana karena penipuan. Pada awal 2009 teman kakakku memutuskan kembali ke Surabaya, namun kakakku masih tetap di Jogja karena aku mengajak dia mengikuti event di Jogja, setelah selesai event, kebetulan salah satu koran di Jogja memintaku untuk membuat rubrik tentang anak muda dan aku pun mengajak kakakku dan beberapa temanku.
Kita berdua sama-sama kerja menjadi wartawan muda, namun aku juga agak kurang sreg aja dengan penghasilan yang diterima kakakku. Tapi kakakku tetap sabar dan redakturku menjanjikan aan membantu kakakku, hampir 4 bulan lebih akhirnya aku memutuskan mundur dari pekerjaanku karena kuliahku yang keteteran. Kakakku tetap bekerja dan dikasih job tambahan yakni menghandle situs koran tersebut. Dengan harapan nantinya kakakku tidak lagi jadi wartawan tapi dioper ke bagian IT koran tersebut.
Kakakku juga ngontrak bareng aku, kita susah bareng disini dan jarang banget seneng bareng karena kita jarang memperoleh kesenangan secara materi. Hhehe. Namun kita tetap tidak patah semangat menjalani hidup ini, aku tetep fokus kuliah plus nyari tambahan duit dan kakakku tetap fokus bekerja maksi dengan gaji mini. Ahh tak masalah lah, lagian kakakku awalnya juga menikmati dan menunggu kepastian akan dipromosikan. Hampir setahun berlalu, kakakku akhirnya memutuskan mundur dari koran tersebut karena tak kunjung mendapat penghasilan yang sesuai dan promosi yang hanya janji, akhirnya dia kembali lagi ke Surabaya. Cukup sedih juga hati ini, karena masih belum bisa terlalu banyak membantu sang kakak yang sudah berkeluarga dan dikaruniai dua orang anak yang cantik dan lucu. Hubunganku dengan anak-anaknya pun bisa dibilang sangat dekat terutama dengan anaknya yang pertama.
Pada bulan lalu, kakakku terkena musibah yakni ke-2 anaknya diopname di rumah sakit karena terkena demam berdarah. Bingung harus bagaimana karena kondisi keuangan orang tua juga sedang lesu sedangkan kakakku juga masih belum mendapatkan pekerjaan. Akhirnya aku memutuskan pulang ke Surabaya, siapa tau bisa banyak bantu. Biaya yang dikeluarkan ternyata cukup besar juga, hanya bisa untuk membayar anak yang pertama itupun duit dikasih beberapa sodara dan orang tua juga. Sebagai adik pun aku tidak bisa diam saja, aku mencoba minta bantuan ke temen-temenku dan ngejual hapeku. Alhamdulillah untuk biaya si kecil bisa ditanggung dari beberapa duit yang telah aku kumpulkan.
Meski dikenal keras dan semaunya sendiri, aku juga tidak suka melihat keluarga dan kerabat dekatku meraih kesusahan. Selalu ingin membantu dengan segala apa yang aku miliki. Karena itu aku selalu berjanji pada diriku sendiri agar aku menjadi orang yang berhasil dalam kehidpan ini, agar aku bisa berguna bagi orang lain. Karena harta toh tidak dibawa sampai mati, yang penting kebutuhan kita telah tercukupi.

Jogjakarta, 10 Mei 2010


Manusia Adalah ...
Banyak sebutan untuk manusia, selain sebagai makhluk pemikir karena mempunyai otak untuk berpikir, manusia juga bisa disebut sebagai makhluk sosial mengingat manusia tidak bisa hidup sendiri dan harus bergaul dengan lingkup sekitarnya. Masih banyak sebutan untuk makhluk ini, salah satunya adalah manusia sebagai makhluk tugas. Yah, mengingat hampir selalu saja ada tugas untuk manusia dalam kehidupan, entah tugas dalam bermasyarakat atau kehidupan sehari-hari maupun tugas dalam lingkup pendidikan dan pekerjaan.
Jangankan orang yang sekolah dan bekerja, pengangguran pun juga mempunyai tugas dalam menunaikan penganggurannya yakni tugas menganggur. Menganggur adalah tugas daripada pengangguran dan banyak kegiatan lainya yang dilakukan pengangguran yang juga menjadi tugasnya, yakni mencari lowongan pekerjaan. Itulah mengapa manusia menjadi makhluk tugas, semoga tugas-tugas dalam kehidupan kita tidak menjadi beban untuk kita dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik melainkan sebagai motivasi kita untuk terus menggapai apa yang ingin kita gapai dalam mewujudkan kehidupan yanng lebih baik dari sekarang dan selamanya.
Jogjakarta
Tulisan ini terinspirasi dari Ibu seorang teman yang cantik yang saat itu tergolek di rumah sakit karena terkena demam berdarah. Saat itu memang dia sedang berada di Jogja karena ada undangan pernikahan sodaranya, apes bukannya jadi pendamping pengantin eh malah jatuh sakit.
Inspirator : Tante Sofi dan Rere














Jogjakarta, 22 April 2010

Terkadang aku tidak mengerti apa yang sebenarnya ada di dalam benak kerabat terdekatku, aku seakan berada di dalam ruang yang berbeda diantara mereka meski aku berada didekat mereka. Mungkin karena semakin banyaknya pengetahuan yang aku peroleh dan aku menangkap banyak hal yang mengecewakan serta hal-hal yang seharusnya tidak kita jalani seperti saat ini. Sok-sok-an
Dimana kita hanya memikirkan diri kita sendiri dan meraih sebuah materi yang pastinya bisa membahagiakan kita. Namun kita tidak ingin berfikir seluas samudera yang ada di bumi ini, karena hal itu dianggap kurang penting dan tidak bisa meraih sukses.
Sedangkan dengan beberapa kerabat di jogja, ketika kita sedang diskusi. Kita seolah telah pergi dari tahun ke tahun bahkan kita juga bepergian ke masa depan. Kita bepergian dari satu tempat ke tempat lain. Tentu yang bepergian itu adalah pemikiaran dan ide-ide kita ketika diskusi. Hal ini tentunya berebeda dengan kerabat dekatku di surabaya, dimana kita berada dalam dunia nyata yang memang seperti ini adanya.
Inilah dunia, yah inilah dunia. Dimana dunia ini juga ada masalah dan ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk melupakan segala permasalahan ini. Aku seakan menjadi orang yang mempunyai dua pemikiran dalam satu raga. Aku tidak bisa memaksakan ideku pada kerabat terdekatku, toh mereka juga tidak tertarik. Demikian pula sebaliknya ketika aku berada di jogja.