Senin, 07 Juni 2010

Jogjakarta, 22 Mei 2010


Banyak orang ingin memperoleh pekerjaan dalam kehidupan ini, tapi banyak orang juga yang membenci pekerjaan mereka. Memang sungguh unik sifat manusia itu, suka mencari dan suka menyia-nyiakannya.
Berawal dari pengalaman seorang teman yang baru saja memperoleh pekerjaan, mereka seakan masih belum siap dengan kehidupan yang baru mereka jalani dan banyak orang bilang itulah kehidupan yang sebenarnya setelah kita lama terkukung dalam dunia pendidikan.
Ternyata ada sebuah pertentangan disini, secara tidak langsung pendidikan telah menyiapkan kita untuk pasar tapi setelah kita diserap/masuk pasar eh ternyata kita malah belum siap. Pendidikan seakan mematikan karakter pesertanya. Status mereka seakan digantung, mau jadi ilmuwan tapi pelajaran yang diterima hanya menghafal, mau jadi tenaga kerja tapi masih belum punya keahlian, mau jadi tenaga terampil tapi belum punya keterampilan dan banyak sekali ketidakjelasan dalam dunia pendidikan kita. Sebenarnya buat apa sih pendidikan di indonesia? Mau kemana arahnya? Yang jelas donk kalo ngadain pendidikan, jangan bisanya cuma bikin bingung.
Cukup disayangkan para lulusan Perguruan Tinggi yang diharapkan menjadi tenaga profesional dalam lingkungan kerja ternyata masih belum siap alias masih menyesuaikan diri lagi dengan perusahaan yang menerimanya. Sehingga produktivitas pun agak berjalan lambat mengingat mereka masih mempelajari dan mendalami lagi pekerjaan/perusahaan mereka. Mereka tidak pernah mendapatkan hal ini selama mereka mengenyam bangku pendidikan dari dasar hingga pendidikan tinggi. Inilah yang dilupakan pemerintahan kita, jikalau mereka memang sengaja menyiapkan kita untuk pasar kerja namun mengapa mereka mengajarkan kita sesuatu yang bertentangan ketika kita masuk ke dalam pasar kerja? Sesuatu yang bertentangan itu adalah kita hanya diwajibkan belajar, menghafal dan berhitung. Kita tidak pernah diajarkan bagaimana mengasah kemampuan emosi dan berfikir kita. Kita terus diajarkan untuk selalu patuh dan tunduk terhadap perintah dimana pada akhirnya kapasitas kita pun tidak lebih baik daripada budak yang slalu tunduk dan patuh terhadap sebuah perintah meski perintah itu pada akhirnya akan membunuhnya.
Akan banyak waktu yang terbuang percuma, disinilah kita harus bisa membenahi segala kelemahan yang ada. Sebuah perusahaan tentunya memikirkan sebuah keuntungan, tidak ada belas kasih dalam pikiran mereka. Yang ada hanya bagaimana agar terus meraup keuntungan, mereka menjalankan sebuah perusahaan tentunya untuk mencari keuntungan. Maka efisisensi dalam bentuk apapun adalah salah satu hal terpenting dalam berjalannya sebuah perusahaan. Sistem organisasi yang hierarki pun menjadi dasar mereka dalam berorganisasi, hal ini ditujukan agar ada perbedaan dalam kedudukan di sebuah perusahaan. Semua tidak sama di mata perusahaan, karena semua mempunyai kedudukan dan fungsi masing-masing yang tentunya saling menopang satu sama lain.
Udah ah, nulis opo iki aku kok ga jelas!!!hhaha
Jogjakarta
Tulisan ini terinspirasi dari ucapan seorang teman di surabaya yang mengatakan jikalau kerja itu tidak enak dan lebih enak sekolah apalagi masa sma. Simple aja, karena menurutnya di sekolah kita masih bisa bermain ama temen2 dan dapet sangu pula. hhehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar