Jumat, 07 Mei 2010

Cinta Bukan Sex

Jaman sekarang kok kayaknya makin banyak memunculkan kata “cinta”, entah itu dalam sebuah sinetron (malah jadi judul lho, hingga 5 season!!!), judul lagu (apalagi lagu-lagu dari group band yang vokalisnya kena narkoba), puisi, ngegombal dan lain sebagainya yang pada akhirnya dari semua itu malah mempersempit pengertian tentang kata “cinta”.

Benernya apa sih cinta itu? Kok kayaknya cinta dekat dengan judul lagu, judul film, pacaran, romantisme, luka hati, kasih sayang, kebohongan bahkan seks. Wahwah, gawat kalo kita memaknai cinta hanya sebatas itu!!! Banyak lho penjelasan tentang cinta kalo kita mau banyak baca, entah baca buku maupun baca di internet.

Ada banyak pengertian tentang kata “cinta”, penulis akan sedikit mengulas kata ini berdasar apa yang penulis ketahui dari buku koleksi penulis lho. Hehe. Berikut pembahasannya:

Yang pertama uda pasti via kamus bahasa Indonesia superlengkap dengan jutaan milyar kata yang EYD nya telah disempurnakan. hhehe
CINTA : rasa sangat kasih dan sayang, menyukai, menaruh kasih sayang/menyayangi.
Dari sini tidak ada pengertian cinta=seks. Seks seakan berkaitan dengan nafsu dan hal negatif lainnya lho, padahal seks=kelamin. hehehe

Kalo ada yang cinta disambi ngeseks, jadi mereka nggak pernah buka kamus bahkan nggak bisa memahami esensi kata cinta yang tentunya punya konotasi yang positif. Cinta juga bisa ama temen, sahabat, keluarga, lingkungan, pekerjaan, agama, Tuhan dan lain sebagainya. Cinta untuk semuanya yang jelas mengandung unsur rasa kasih sayang terhadap apa/siapa yang kita cintai.

Kalo masih belum puas dengan penjelasan kamus maha lengkap, sekarang kita beralih ke sebuah buku berjudul “Manusia dan Fenomena Budaya”, di dalam buku ini juga dibahas lho tentang “cinta”.
Ada penjelasan menarik tentang cinta dalam buku tersebut. Cinta bisa diibaratkan sebagai seni, maka diperlukan pengetahuan dan latihan untuk menggapainya. Maksudnya kurang lebih Cinta sebagai seni karena cinta adalah suatu kegiatan, bukan merupakan pengaruh yang pasif dan negatif. Salah satu esensinya adalah adanya kreativitas dalam diri seseorang terutama dalam aspek memberi.

Buku ini juga nggak jauh beda ama Kamus Lengkap, yakni cinta juga masih nyangkut ama kasih sayang. Kasih sayang yakni ada dua rasa yang melebur menjadi satu yakni orang yang mencurahkan dan orang yang memperoleh kasih sayang. Perhatian merupakan salah satu unsur dasar dari cinta kasih. Kasih sayang merupakan pertumbuhan dari cinta. Unsur-unsur kasih sayang: tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka. Dimana ini bisa kita lakukan untuk semua dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pekerjaan kita.

Misalnya nih kalo kita cinta ama pekerjaan kita, dijamin deh produktivitas kita meningkat dan tentunya si bos makin positif aja pandanganya ke kita. Itulah balasan cinta kita terhadap pekerjaan kita. Beda donk ama orang yang kerjaaanya sambat mulu (mengeluh saja), kerjane lambat, dan bisanya cuma mengeluh terus.

Tuh kan nggak ada sangkut pautnya ama seks. So, jangan kepengaruh deh ama gaya pacaran kebarat-baratan, kalo mau seks mending sana ke ‘dolly’ aja atau kemana gitu. hahaha

Tapi ada yang perlu diinget lagi lho, ada beberapa hal yang bisa mengaitkan cinta ke dalam seks! Uda mulai serius nih. Hehehe
Dalam diri kita terdapat dua hal yang menggerakkan perilaku, yakni akal-budi dan nafsu. Perasaan cinta dapat dipengaruhi oleh dua hal tersebut, yakni perasaan cinta digerakkan oleh akal budi (cinta tanpa pamrih) dan perasaan cinta digerakkan oleh nafsu (cinta pamrih). Namanya cinta tanpa pamrih so pasti cinta kebaikan hati yang tulus lan ikhlas, sedangkan cinta pamrih itu cinta yang termuat banyak kepentingan, inget-inget ajalah gimana teman kita yang pamrih.

Nah ini yang bahaya kalo cinta dipenuhi kepentingan atau kepamrihan, cinta yang seharusnya jauh dari lembah nafsu, eh malah keprosok terus jadi kelewat batas. Ini harus kita hindari, gara-gara ini juga akhirnya cinta disangkutin ama seks.

Sebuah buku menarik berjudul “Making Love = Cinta Itu Seks?” juga mempunyai penjelasan menarik, yakni :

“Manusia adalah makhluk intim dan sumber keintiman adalah energi yang nyata, yakni EROS -jadi manusia adalah makhluk erotis- Eros adalah insting untuk menyatukan diri karena pada dasarnya keberadaan kita ini adalah materi, tubuh dengan hubungan materi-materi (dari sel hingga organ yang saling berhubungan membentuk kerja tubuh yang hidup), dan materi slalu terdiri dari yang lebih kecil yang saling menyatu.

Kecenderungan menyatukan tubuh atau merasakan suatu kebersamaan dalam satu inilah yang membuat kita ingin membangun suatu kelompok manusia yang juga melekat dengan alam. Manifestasi dari isnting eros adalah kecenderungan menyatukan diri dan melekat dengan tubuh orang lain -peristiwa seksual yang berujung pada orgasme-.

Dari titik inilah eros harus dilihat sebagai insting positif yang mendasari solidaritas dan pengalaman kebersamaan dengan sesama. Kita seakan merasa sakit, jika teman kita disakiti orang lain.

Jadi, cinta sebetulnya tak hanya layak dipahami sebagai suatu yang melekat pada eros. Untuk memahaminya kita harus melihat seluruh eksistensi yang ada pada diri manusia.”

Menurut Moh. Said cinta sejati tidak menimbulkan kewajiban, melainkan tanggung jawab, tidak menuntut balas, lebih banyak memberi daripada menerima.
Nah apa jadinya kalo kita bisa mengemban tanggung jawab terhadap orang yang uda percaya ama kita? pastinya rasa percaya akan selalu diberikan kepada kita. Apa jadinya kalo kita bisa memberikan yang terbaik untuk lingkungan sekitar kita daripada kita meminta/menerima?

Kayaknya banyak penjelasan tentang cinta≠sex, bahwa cinta jadi seks itu bisa jadi karena cinta yang pamrih atau cinta karena perasaan cinta yang digerakkan oleh nafsu belaka. Orang jadi sakit hati, patah hati karena mereka tidak memahami apa cinta itu sebenarnya. Coba di inget lagi tentang cinta tanpa pamrih dan cinta menurut Moh. Said. Hehehe

Buku yang pertama ada penjelasan yang menarik, mengenai hubungan seks dengan cinta yang pada
intinya. Menyamakan cinta dengan seks bisa jadi berawal dari masyarakat barat. “Make Love” jika diartikan secara harfiah berarti “membuat cinta”, tapi arti yang dipahami malah “ngeseks”. Itu kalo di barat, jadi Beda dengan masyarakat kita yang masih menjunjung tinggi nilai agama dan adat. Seiring majunya globalisasi ngomong-ngomong soal barat dan timur, sekarang kayaknya hampir sama aja sebab budaya barat pun telah membaur dengan pemuda-pemudi di timur.

Seakan di barat tiada cinta tanpa seks, kalo ti pat kay dalam kera sakti malah tiada cinta tanpa derita (beginilah cinta, deritanya tiada pernah berakhir) ahahahah. Coba kita liat film-film barat, gimana dengan mudah memperontonkan adegan mesum dan lain sebagainya meski mereka belum terlibat hubungan yang cukup serius. Film indonesia yang berbau misteri pun juga nggak lepas dari bumbu seks juga kayaknya.  hhehe

Ada juga ulasan menarik dari buku “Dari demonstrasi Hinggas Seks Bebas”. Dimana cinta menghendaki adanya penghormatan, penghargaan, dan tindakan resiprokal dalam hubungan antarmanusia.
Terus dibuku itu juga ada kutipan karya Kahlil Gibran yang berjudul “Sang Nabi”, “Setiap pekerjaan akan sia-sia, jika tidak disertai cinta. Bekerja dengan rasa cinta... menyatukan diri dengan diri sendiri, orang lain dan kepada Tuhan”. Dalam hal ini kita akan sia-sia jika “tidak sanggup bekerja dengan cinta”, lebih baik “kita meninggalkannya, lalu mengambil tempat di depan kuil, meminta sedekah dari mereka yang bekerja dengan rasa gembira”... kita akan menjadi pengemis kehidupan... dan hanya meniru orang lain...

Udah ah, malah panjang malah nerawang. hheehe

Pada intinya Cinta itu bukan hanya untuk pacar atau selingkuhan atau juga untuk seks. Cinta itu untuk semua, seperti banyaknya arti cinta dalam hidup ini. Karena dalam cinta itu seharusnya bisa membawa aura positif yang membuat kita selalu merasa lebih baik karena kita mencintai hal tersebut.
Hak kita untuk mengartikan apa itu cinta dan bagaimana menjalaninya, but jangan membuat cinta itu menjadi sebuah hal yang menyedihkan, menakutkan, menyesakkan, menafsukan dan hal negatif lainnya. Karena seperti penulis tuliskan diatas tadi, nggak ada tuh yang negatif dari kata penuh misteri ini. Hahaha

Mari kita cintai Pencipta kita dan lingkungan kita yang semakin tercemar, kita cintai ortu kita yang uda keluar banyak duit dan kasih sayang untuk kita, jangan lupa mencintai teman/sahabat yang ada disaat kita susah dan slalu ada disaat kita senang. hahahai
LOVE IS UNIVERSAL not for girlfriend/boyfriend, not for sex, not for sale, Just for anyone and anything yang bisa membuat kehidupan ini jadi lebih baik dari sebelumnya. (inilah akulturasi bahasa inggris dengan bahasa indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar