KGP ini biasa terjadi pada orang yang sedang dalam masa pacaran. Dimana sudah banyak penulis ulas pada Bab I-IV tentang pacaran, KGP yang sedikit disinggung pada Bab III ternyata juga menarik jika dibahas lebih dalam dan mendetail lagi.
Harapan penulis tentunya juga sangat besar dengan kita mengetahui tentang KGP ini. Akhirnya salah satu pihak, khususnya cewek bisa memainkan peran penting dalam pacaran dan tidak terjebak ucapan dan perilaku manis sang lelaki.
Yah, tentunya masih ingat kan gimana cowok pdkt? Bahkan cowok rela ''mati'' atau ngelakuin apapun untuk memperoleh sang gadis pujaan. Tentunya masih ingat juga donk, betapa mayaknya pacar anda ketika anda sudah mulai sayang banget ama sang cowok? Hehehe
Inilah yang penulis sebut dengan KGP, dimana terdapat sebuah kontradiksi dalam perjalanan hubungan berpacaran. Yakni, berbaliknya grafik perasaan antara sang lelaki dengan wanita. Dimana pada pdkt dan awal jadian, lelaki slalu membuat smua menjadi lebih indah namun dalam jangka waktu tertentu ketika cewek sudah mulai mengikuti alur percintaan dengan perasaannya yang lebih mendalam terhadap lelaki, eh cowoknya malah cuek aja bahkan terkesan biasa saja dan nggak kayak dulu lagi.
Jika kita mengacu kepada teori sosial, maka KGP ini termasuk dalam teori kepentingan. Dimana untuk meraih sesuatu juga tak terlepas dari kepentingan-kepentingan tertentu. Seperti halnya cowok yang pdkt, tentunya dia mempunyai kepentingan dalam pdkt yakni berharap memperoleh informasi lebih dalam lagi mengenai si cewek. Akhirnya dia bisa menentukan langkah selanjutnya untuk menjadikannya pacar.
So? What's next? Apa yang kudu dilakuin? Sedangkan dilain pihak, cewek juga takut kehilangan cowoknya (ya karena uda punya perasaan sayang yang mendalam). Untungnya cewek yang juga nantinya jadi ibu, adalah makhluk yang paling sabar dimana mereka masih mau bersabar menerima perilaku cowok yang lumayan menyimpang. Hhahaha
Kalo mau disudahin yo gapapa, selalu ada kesempatan kedua dan semua tergantung kita masih bisa menerima kesalahannya atau nggak. Kalo dikasih kesempatan masih tetep aja menyimpang, ya uda tinggalin aja meski hati ini masih berat tuk melepasnya. Cie..cie..cie
Selalu ada air di balik padang gurun yang luas, selalu ada kesenangan dibalik kesedihan yang mendalam. Kalo nggak berani ambil resiko, ya kita nggak bakal dapet apa-apa.
Harapan penulis tentunya juga sangat besar dengan kita mengetahui tentang KGP ini. Akhirnya salah satu pihak, khususnya cewek bisa memainkan peran penting dalam pacaran dan tidak terjebak ucapan dan perilaku manis sang lelaki.
Yah, tentunya masih ingat kan gimana cowok pdkt? Bahkan cowok rela ''mati'' atau ngelakuin apapun untuk memperoleh sang gadis pujaan. Tentunya masih ingat juga donk, betapa mayaknya pacar anda ketika anda sudah mulai sayang banget ama sang cowok? Hehehe
Inilah yang penulis sebut dengan KGP, dimana terdapat sebuah kontradiksi dalam perjalanan hubungan berpacaran. Yakni, berbaliknya grafik perasaan antara sang lelaki dengan wanita. Dimana pada pdkt dan awal jadian, lelaki slalu membuat smua menjadi lebih indah namun dalam jangka waktu tertentu ketika cewek sudah mulai mengikuti alur percintaan dengan perasaannya yang lebih mendalam terhadap lelaki, eh cowoknya malah cuek aja bahkan terkesan biasa saja dan nggak kayak dulu lagi.
Jika kita mengacu kepada teori sosial, maka KGP ini termasuk dalam teori kepentingan. Dimana untuk meraih sesuatu juga tak terlepas dari kepentingan-kepentingan tertentu. Seperti halnya cowok yang pdkt, tentunya dia mempunyai kepentingan dalam pdkt yakni berharap memperoleh informasi lebih dalam lagi mengenai si cewek. Akhirnya dia bisa menentukan langkah selanjutnya untuk menjadikannya pacar.
So? What's next? Apa yang kudu dilakuin? Sedangkan dilain pihak, cewek juga takut kehilangan cowoknya (ya karena uda punya perasaan sayang yang mendalam). Untungnya cewek yang juga nantinya jadi ibu, adalah makhluk yang paling sabar dimana mereka masih mau bersabar menerima perilaku cowok yang lumayan menyimpang. Hhahaha
Kalo mau disudahin yo gapapa, selalu ada kesempatan kedua dan semua tergantung kita masih bisa menerima kesalahannya atau nggak. Kalo dikasih kesempatan masih tetep aja menyimpang, ya uda tinggalin aja meski hati ini masih berat tuk melepasnya. Cie..cie..cie
Selalu ada air di balik padang gurun yang luas, selalu ada kesenangan dibalik kesedihan yang mendalam. Kalo nggak berani ambil resiko, ya kita nggak bakal dapet apa-apa.
kayaknya da yg mo nyamain J.K Rowling nih...:p
BalasHapusnyamain gimana nih?hhehe
BalasHapusmakasih uda komen